Mataparlemen.com – Presiden AS Joe Biden mengatakan serangan militer Israel ke Hamas sudah berlebihan. Biden mengatakan pihaknya berupaya agar bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Gaza.
“Saya berpandangan, seperti yang Anda ketahui, tindakan respons di Gaza, di Jalur Gaza, sudah berlebihan,” kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih, dilansir AFP, Jumat (9/2/2024).
Dukungan Amerika terhadap perang Israel Vs Hamas telah memicu serangkaian serangan terhadap pasukan AS di kawasan tersebut. Hal itu juga memicu kritik terhadap pemerintahan Biden di dalam dan luar negeri.
Pengeboman dan pengepungan selama berbulan-bulan telah memperdalam krisis kemanusiaan, terutama di Gaza selatan. Namun Biden mengatakan dia telah mendorong agar bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.
Biden mengatakan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sissi pada awalnya “tidak ingin membuka pintu untuk memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan,”. Biden lalu berbicara kepada Presiden Mesir untuk membuka gerbang perbatasan agar bantuan dapat masuk ke Gaza.
“Saya berbicara dengannya, saya meyakinkan dia untuk membuka gerbang. Saya berbicara dengan Bibi untuk membuka gerbang di pihak Israel,” lanjut Biden merujuk pada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
“Saya telah berusaha sangat keras untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza,” ujar Biden.
Diketahui, serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Israel berjanji untuk melenyapkan Hamas dan melancarkan serangan udara dan serangan darat yang telah menewaskan sedikitnya 27.840 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza.
Sementara itu kelompok Hamas juga menyandera sekitar 250 orang. Israel mengatakan 132 orang masih berada di Gaza, 29 di antaranya diyakini tewas.
Perang tersebut telah memicu peningkatan kekerasan di sejumlah wilayah yang dilakukan oleh kelompok-kelompok dukungan Iran yang beroperasi dalam solidaritas dengan Hamas, sehingga memicu serangan balasan dari Israel, Amerika Serikat, dan sekutunya.***
Komentar