Mataparlemen.com – PT Bank Maybank Indonesia Tbk membukukan laba setelah pajak dan kepentingan non-pengendali (PATAMI) sebesar Rp1,74 triliun di tahun 2023 atau naik 18,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,47 triliun.
Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria, dalam keterangannya di Jakarta pada Selasa, menyampaikan bahwa bank swasta ini telah mencatatkan kinerja keuangan positif pada tahun 2023. Hal tersebut juga didukung oleh pertumbuhan aset bank secara berkelanjutan dan pendapatan yang lebih baik.
“Perekonomian Indonesia di sepanjang tahun 2023 terus bergerak ke arah positif dengan prospek pasar yang stabil didukung oleh permintaan pasar domestik terhadap barang dan jasa yang terus menguat,” kata Taswin.
Di lain sisi, imbuh Taswin, Maybank Indonesia secara aktif meningkatkan sistem dan proses kerja agar dapat lebih tanggap dalam merespon kebutuhan, peluang, dan tantangan yang terus berkembang.
Menurutnya, faktor-faktor tersebut telah mendukung bank dalam mendorong pertumbuhan portofolio kredit serta di saat yang sama memperkuat fundamental untuk keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang.
Maybank Indonesia mencatat, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) naik sebesar 3,7 persen. Sementara margin bunga bersih (net interest margin/NIM) meningkat 7 basis poin menjadi 5 persen meskipun biaya simpanan meningkat, seiring dengan kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) sepanjang tahun.
Pendapatan fee-based juga naik, yaitu sebesar 15,6 persen menjadi Rp2,03 triliun dari yang sebelumnya Rp1,76 triliun. Perolehan ini didukung oleh pendapatan fee terkait transaksi global markets (GM) yang naik 33,6 persen menjadi Rp181 miliar.
Dari sisi kredit, Maybank Indonesia menyalurkan pembiayaan dengan total sebesar Rp116,00 triliun atau tumbuh 7,6 persen. Pertumbuhan ini salah satunya disokong oleh kredit community financial services (CFS), baik ritel maupun non-ritel, yang mencapai Rp74,28 triliun atau tumbuh 10,6 persen.
Bank juga mencatatkan pertumbuhan pada simpanan nasabah sebesar 9,3 persen menjadi Rp115,50 triliun, yang didukung giro dan tabungan (CASA) dengan pertumbuhan sebesar 8,6 persen. Adapun rasio CASA tercatat sebesar 51,1 persen pada Desember 2023.
Menurut perseroan, kualitas aset Maybank Indonesia membaik berkat upaya pengawasan dan pemantauan serta pengendalian kredit yang terus dilakukan, diiringi iklim bisnis yang lebih baik. Pendapatan operasional setelah pencadangan naik 14,2 persen sehubungan dengan menurunnya pencadangan (CKPN) sebesar 11,9 persen. Sementara saldo NPL kredit turun 9,8 persen.
Pada Desember 2023, rasio non-performing loan (NPL) membaik menjadi 2,9 persen (gross) dan 1,9 persen (net). Di akhir tahun 2023, loan to deposit ratio (LDR) berada pada level 96,3 persen serta liquidity coverage ratio (LCR) berada pada tingkat yang sehat yaitu sebesar 210,2 persen. Adapun capital adequacy ratio (CAR) tetap kuat sebesar 27,7 persen dengan total modal Rp29,84 triliun pada periode yang sama.****
Komentar