Mataparlemen.com – Elektabilitas Pasangan Reski Basyah Harahap alias Obon yang berpasangan dengan – Basri Harahap dan Mantan Wakil Bupati paluta Hariro Harahap yang berpasangan dengan Muhammad Yusuf Pasaribu berada di urutan atas dibandingkan engan Pasangan Hamsiruddin Siregar yang berpasangan dengan Purba Hasibuan jika pemilu kepala Daerah digelar saat ini.
Elektabilitas Obon masih relatif di atas Hariro. Hal itu terlihat dari berbagai surve yang dipublikasikan.
Survei terbaru yang dilakukan Pena Sumut Survei yang digelar pada 18-28 Agustus 2024 ini dilakukan terhadap 1000 responden yang diwawancarai secara tatap muka dari 5 kecamatan di kabupaten paluta. Margin of error survei tersebut sebesar 3,5 persen.
Dari hasil simulasi yang dilakukan beberapa kali Pasangan Reski Basyah Harahap alias Obon yang berpasangan dengan – Basri Harahap menempati posisi teratas yakni 39,7 persen, disusul Mantan Wakil Bupati paluta Hariro Harahap yang berpasangan dengan Muhammad Yusuf Pasaribu (35,8 persen) dan Hamsiruddin Siregar alias RCM yang berpasangan dengan Purba Hasibuan (13,1 persen).
Hasil survei tingkat sadar kenal publik terhadap para kandidat dipetakan melalui beberapa aspek, yakni Top of Mind, Spontaneous Awareness, serta Aided Awareness. Aspek Top of Mind merupakan satu nama yang disebut pertama kali oleh responden. Aspek Spontaneous Awareness merupakan satu atau lebih nama yang disebut setelah yang pertama. Serta aspek Aided Awarness merupakan sosok atau nama yang disebut setelah responden dibantu dengan daftar nama.
Ervin, meyakinkan bahwa para peneliti dan penyurvei yang terlibat telah menaati kaidah penelitian ilmiah. Mereka telah memastikan proses sampling telah dilakukan dengan benar. Bahwa semua responden yang didapatkan benar-benar mewakili seluruh masyarakat paluta yang heterogen. Ia juga menekankan hal yang sama pada instrumen dalam survei.
“Kami punya petanya di daerah mana, di kecamatan mana yang paling banyak tidak tahu. Data ini mencakup kelompok umur berapa, jenis kelamin apa, dan sebagainya. Itu terpetakan,” ujarnya.
Alasan Kenapa Obon dan Hariro Bersiang Ketet
Ada sejumlah alasan mengapa publik memilih keduanya. Bagi pemilih Obon, sebagian besar menganggap kinerja yang ditunjukkan Orangtuanya mantan Bupati 2 Periode di Paluta pada Periode 2008–2013 dan 2013–2018.
Kemudian du susul Kembali Abangnya Andar harahap Kembali dua Periode yaitu 2013–2018 dan 2018–2023 menjadi dasar pertimbangan yang menguatkan keputusan mereka tetap memilihnya.
Data Pena Sumut, tak kurang dari 24,5 persen pemilih Obon mengungkapkan, Selama dalam menjalankan tugas kepemimpinan ayahnya dan Abangnya, mampu menunjukkan capaian perubahan signifikan terhadap persoalan yang ada. Di luar aspek prestasi kerja, sisi kepribadian personal Bachrum Harahap juga jadi daya tarik terbesar kalangan pendukungnya.
Sisi personal yang ditunjukkan Keluara Bachrum , seperti upaya menunjukkan kedekatan dan keberpihakan pada masyarakat, menjadi daya tarik sekitar 10 persen pemilih.
Aspek personal lainnya, seperti sikap kejujuran, kesederhanaan, dan ketegasan yang ditunjukkan, juga jadi alasan tersendiri bagi pemilih Obon.
Sebaliknya, bagi sebagian responden, terutama yang cenderung memilih Hariro Harahap, faktor-faktor personal diri Keluarga Besar Bahrum Harahap yang selama ini ditunjukkannya itu justru jadi faktor kekurangannya.
Bagian terbesar, yakni 24,7 persen responden pemilih Hariro harahap, menganggap ketegasan masih kurang dimiliki Keluarga Bachrum Harahap.
Persoalan hasil kerja yang ditunjukkan selama ini pun dirasakan masih kurang memadai dalam standar penilaian, ditambah lagi maraknya isu Dinasti Politik Turun temurun.
Bersandar pada sisi kekurangan semacam itu membuat mereka memilih Hariro harahap sebagai sosok yang mereka nilai punya sisi ketegasan dan kapabilitas memimpin Paluta ini.
Di sisi lain, dinamika dukungan yang diekspresikan responden terhadap Hariro Harahap terlihat sebagai relasi dengan arah berseberangan dengan kinerja Andar harahap dan Keluarga Besar Bchrum Harahap.
Dalam hal ini, hasil survei mengindikasi penurunan terhadap penilaian kinerja kepemimpinan Bachrum Harahap dan Andar harahap justru pada saat yang sama akan diikuti terjadinya peningkatan elektabilitas Hariro Harahap.
Penurunan apresiasi publik terhadap kinerja pemerintah Andar Harahap pada survei Juli-Oktober 2024 lalu, misalnya, diikuti peningkatan elektabilitas Hariro Harahap.
Kondisi serupa terjadi di kala apresiasi penilaian publik terhadap kinerja Andar Harahap yang cenderung turun mengatasi persoalan, perekonomian, ataupun kesejahteraan sosial.
Relasi yang bertolak belakang itu menguatkan babak lanjut popularitas keduanya yang semakin kompetitif.
Elektabilitas Pada survei Pena sumut ini, elektabilitas Obon diketahui masih unggul di sejumlah daerah.
Direktur Pena Sumut Ervin mengatakan,dari trafik perkembangan survei per hari terlihat kepercayaan publik di kalangan pemilih pemula mulai tergerus terhadap Pasangan Obon, sementara di kalangan pemilih tua masih bertengger bertahan stabil.
Namun di Trafik Survei Pasangan Hariro harahap terlihat setiap hari ada peningkatan secara perlahan, dan itu terlihat dari Pemilih kalangan pemilih pemula,
Selanjutnya untuk pasangan Hamsiruddin Siregar alias RCM yang berpasangan dengan Purba Hasibuan saat ni masih bertahan di 13,1 persen, bahkan dari trafik terlihat ada penurunan.
Alasan penurunan tersebut berbagai alasan, Pertama dianggap tidak pernah berbuat di paluta, bukan orang politik, tidak mengerti birokrasi pemerintahan,dan visi misinya yang masih mengambang.
” Hasil survei dari responden penyebab pasangan Hamsiruddin Siregar yang berpasangan dengan Purba Hasibuan berada di paling rendah karena dianggap pendatang baru tidak pernah berbuat untuk Paluta.” Tutupnya.****
Komentar