Matamataparlemen.com – Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal (Purn) TNI Dudung Abdurachman, menyatakan dukungannya terhadap pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran, dalam Pilpres 2024. Dudung meyakini Prabowo-Gibran akan menang dalam satu putaran.
Pernyataan itu disampaikan Dudung dalam sambutannya di acara Deklarasi Dukungan Relawan Pemimpin Indonesia (RAPI) terhadap Prabowo-Gibran. Dudung hadir mengenakan kemeja polos berwarna biru muda bersama anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hashim Djojohadikusumo.
Mulanya mantan Pangdam Jaya itu mengungkapkan alasan mendukung Prabowo-Gibran dalam kontestasi politik kali ini. Dia menuturkan bahwa Prabowo merupakan sosok yang tepat untuk melanjutkan kerja Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
“Tuhan itu melihat orang bukan dari kepalanya tetapi dia dari hatinya. Begitu juga kita, saya melihat Pak Prabowo itu hanya ada ketulusan, hanya keikhlasan, kepasrahan untuk membangun bangsa ini. Itu ada di Pak Prabowo,” kata Dudung di Balai Sarbini, Jakarta, Jumat (2/2/2024).
“Kalau secara materi Pak Prabowo sudah cukup, tetapi beliau ingin mengabdikan kepada bangsa dan negara, ingin memajukan bangsa ini lebih maju lagi setelah dirintis oleh Pak Joko Widodo,” sambungnya.
Pada kesempatan itu, Dudung menyebut dia menyakini pasangan Prabowo-Gibran akan menang dalam satu putaran. Tak hanya itu, Dudung juga mengatakan Prabowo dapat tetap merangkul rivalnya.
“Saya punya keyakinan. Pak Prabowo nanti menang satu putaran. Dan saya punya keyakinan apabila Pak Prabowo menang Pak Prabowo akan merangkul baik nomor satu maupun nomor tiga,” ucap Dudung.
Pada kesempatan itu, Dudung berbicara mengenai rentannya konflik komunalistik di tahun politik. Karena itu, dia mengimbau para relawan agar tetap mengandalkan cinta kasih.
“Sering saya katakan bahwa fondasinya adalah kebinekaan, tiangnya adalah persatuan dan kesatuan, atapnya adalah negara kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.
Dudung mengingatkan relawan agar tidak saling membenci dan bertengkar dengan sesama yang berbeda pilihan. Dia mengimbau untuk tetap menjaga kesatuan bangsa.
“Saya mengimbau, mari kita berangkat dengan hati yang tidak membenci dan mulut yang tidak menyakiti, serta kasih yang tidak pernah berakhir,” kata dia.
“Marilah kita hidup berbaik sangka kepada orang lain daripada kita berprasangka buruk kepada orang lain. Kebaikan seseorang itu tidak diukur dari bagaimana salatnya, bagaimana sembahyangnya, bagaimana berdoanya, tapi bagaimana dia memperlakukan orang lain,” pungkas Dudung.***
Komentar