Mataparlemen.com – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mendorong berbagai program penguatan tata kelola perusahaan sebagai bagian dari 8 stream penyehatan Perseroan. Penguatan tata kelola perusahaan diyakini manajemen menjadi hal yang paling fundamental dalam menjamin proses bisnis WIKA secara berkelanjutan.
Selama ini, WIKA tercatat membukukan penilaian GCG hasil assesmen BPKP pada tahun 2022 dengan skor 95,116 dan masuk kategori sangat baik. Predikat sangat baik juga diberikan kepada WIKA oleh BPKP dalam hal akuntabilitas dan efektivitas lewat assesmen ICORPAX periode tahun yang sama dengan skor 82,19.
“Dengan penguatan tata kelola, kami terus mengupayakan kepercayaan dari stakeholder, sehingga langkah transformasi WIKA ke depan akan terus didukung dan berjalan dengan baik,” ungkap Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/2/2024)
Lebih lanjut Agung memaparkan pada tahun 2023, WIKA memperluas cakupan Penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001: 2016 secara menyeluruh. Pada tahun yang sama pula, WIKA melahirkan pedoman larangan benturan kepentingan sekaligus prosedur tata kelola terintegrasi sesuai dengan amanah Permen 02 BUMN Tahun 2023 yang diterapkan di seluruh grup usaha WIKA.
Digitalisasi juga tidak luput dari bagian penguatan tata kelola. Agung menjelaskan pihaknya juga melakukan pemutakhiran sistem ERP digital secara menyeluruh, penerapan four eyes principles berbasis manajemen risiko, dan Digital Control Tower (DCT) sebagai fasilitas pemantauan kinerja perusahaan secara real time dengan mengintegrasikan berbagai aplikasi untuk memperoleh data-data yang sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan secara cepat. Tidak terlepas juga penyediaan kanal whistle blowing system (WBS) WIKA secara digital yang telah terintegrasi dengan KPK sejak tahun 2021 untuk penanganan pengaduan terkait gratifikasi.
Dalam hal pengadaan barang dan jasa, lanjutnya, WIKA menerapkan prosedur sesuai azas transparansi dan akuntabilitas dengan menggunakan sistem pengadaan secara elektronik (e-proc) yang terintegrasi dengan website pengadaan.com dalam pemilihan mitra kerja. Sedangkan dalam pemilihan mitra kerja UMKM, WIKA memanfaatkan platform yang dikembangkan oleh Kementerian BUMN yaitu PADI UMKM.
Atas upaya WIKA dalam memperkuat tata kelola, lanjut Agung, WIKA mendapatkan predikat most trusted company berdasarkan Corporate Governance Perception Index (CGPI) oleh Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG). Selain itu, WIKA berada pada level 4 dengan nilai 94,02 berdasarkan penilaian dari Asean Corporate Governance.
WIKA juga meraih penghargaan Best Non Financial Sector untuk kategori Mid Cap sekaligus masuk dalam Top 50 (Top 10) Middle Capitalization Public Listed Company pada penganugerahan The 14th IICD Corporate Governance Award 2023.***
Komentar